"He
can turn on your camera, he can watch you."
Genre :
Drama
Durasi: 115 menit
Sutradara : Henry Alex Rubin
Produser : William
Horberg, Mickey Liddell, Jennifer Hilton Monroe
Penulis Naskah : Andrew
Stern
Aktor /Aktris :
Jason Bateman, Hope Davis,
Frank Grillo, Colin Ford, Alexander Skarsgard, Andrea Riseborough, Michael
Nyqvist, Paula Patton, Haley Ramm, Max Theriot, Norbert Leo Butz, Jonah Bobo.
Dibalik
kekuatan besar yang ia miliki, ada dua hal yang dapat anda peroleh dari
kebebasan yang diberikan oleh internet, entertainment dan punishment.
Facebook dan twitter sebagai
media berkomunikasi, arena “show-off” makanan bernama instagram,
sentuh layar dan anda sudah dapat membaca berita tanpa perlu membeli koran,
bahkan membeli pakaian dan tiket pesawat tanpa perlu terjebak kemacetan. Tentu
sebuah opsi untuk mempermudah hidup, membangun sebuah koneksi yang sangat luas,
namun juga punya potensi untuk "memutuskan" koneksi yang sesungguhnya
jauh lebih penting, hubungan sosial di dunia nyata.
Disconnect:
simple, intens, fokus, disconnect.
It's all about cyber crime. Pertama, Kyle (Max Thieriot), pria dengan
kehidupan yang berantakan, bekerja sebagai "model" di sebuah situs
sex chat dewasa yang berada dibawah kendali seorang pria bernamaHarvey (Marc
Jacobs), melakukan perkenalan dengan user sassy777 yang justru membawanya
kedalam masalah. Kyle menjadi objek observasi dari seorang wanita bernama Nina
(Andrea Riseborough), seorang reporter yang tertarik dengan masalah
perekrutan remaja tunawisma, dan meminta Kyle untuk menjadi narasumber.
Berikutnya ada pasangan suami istri, Derek (Alexander Skarsgård) dan Cindy
(Paula Patton), pasangan yang mulai renggang pasca kematian anak mereka.
Karena
depresi akibat sikap acuh Derek, Cindy memilih berkonsultasi via chat
massanger, namun justru akibat aktivitas tersebut mereka harus kehilangan
banyak uang akibat penyadapan data kartu kredit. Karena tidak sabar dengan
bantuan polisi bernama Mike (Frank Grillo), mereka mencoba cara
lain untuk menemukan pencuri tersebut. Mike sendiri sedang terjebak dalam
masalah, berawal dari tindakan anaknya, Jason (Colin Ford), yang
membuat akun palsu facebook untuk menipu Ben (Jonah Bobo), pria emo
misterius yang rapuh dari keluarga kurang harmonis, anak dari pengacara Rich
(Jason Bateman) danLydia (Hope Davis), yang melakukan aksi
fatal akibat “something” yang memalukan miliknya tersebar ke seluruh sekolah.

Disconnect adalah sebuah
penggambaran yang menarik dari kalimat “hidup anda dapat hancur hanya dengan
sebuah klik pada keyboard.” Ini adalah antologi yang tepat guna, mampu
mengemas cyber crimeyang menjadi nafas utamanya dengan memikat,
membangun dengan baik tiga kisah untuk menopang penyampaian pesan utama yang ia
punya, dan mungkin menjadi tolak ukur keberhasilan yang telah ia canangkan
sejak awal. Ada pencurian identitas, penipuan online, pornografi anak,
serta cyber bullying, saling bahu untuk menunjukkan bagaimana
teknologi yang sebenarnya diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia justru
menjadikannya semakin rumit karena telah menggerus power dari koneksi sosial di
alam nyata.
Yap,
itu kekuatan utama Disconnect, cara ia menggambarkan kesalahan yang
diberikan teknologi pada lingkup social terasa menarik, menjadikan penontonnya
ikut merasakan bagaimana karakter terasa nyata, kondisi miris dari manusia
jaman sekarang yang lebih sibuk bermain dengan layar gadget miliknya,
memposting pikiran mereka, chatting dengan klien, hingga bermain poker yang
sekarang dilakukan secara online dengan pembelian chip dilakukan via credit
card. Ini yang menjadikan Disconnect lebih tampak sebagai
sebuah kritik tajam yang implisit namun sangat efektif terhadap teknologi
digital modern yang menjadi trend utama saat ini, ketimbang menjadi kisah
thriller tensi tinggi.
Hal
tersebut pula yang menjadikan film ini terasa segmented, dan akan
menciptakan penilaian yang terpecah pada dua sudut pandang. Hal utama yang
menentukan nilai yang ia peroleh sangat tergantung pada perspektif penonton
pada kisah yang ia tawarkan, apakah mereka mengharapkan Disconnect akan
mampu menjadi sebuah petualangan thriller dengan memberikan
konklusi tingkat tinggi, atau justru menjadikan penggambaran dari dampak pesan
yang ia bawa sebagai kepuasan utama. Ada banyak momen yang mampu menghadirkan
tamparan kecil dalam upaya menyadarkan para penontonnya dampak negatif dari
kebebasan berinternet, namun beberapa nilai minus juga hadir yang tercipta
akibat keputusan yang ia ambil sejak awal.
Menggunakan
modus Crash, script yang sedikit di kemas dengan
gaya kamera dokumenter ini sebenarnya tidak buruk. Kredit layak diberikan
kepada Andrew Stern, menciptakan tiga kisah yang at least mampu
berdiri sejajar tanpa saling menghancurkan, punya efektifitas yang cukup tinggi
dalam menyampaikan tujuan utama mereka, dan sanggup menarik atensi penonton
untuk menaruh perhatian serta melakukan observasi pada karakter yang mereka
miliki. Henry Alex Rubin juga mampu menjadikan materi yang ia
miliki tampil fokus, dengan tensi cerita yang stabil, disertai permainan visual
yang inovatif, chat ala pesan instan yang menarik dan mampu mewarnai tensi
cerita dan fokus penonton.
Sayangnya,
ketika pondasi telah terbangun kokoh, Disconnect justru tampak
bingung. Ini lebih kepada proses pengamatan dampak negatif yang dihasilkan
internet, berlandaskan kurangnya komunikasi di dunia nyata akibat teknologi
sebagai senjata utama, dengan bumbu hubungan orang tua dan anak, serta suami
istri. Gaya indie yang begitu kental mungkin yang akan menyebabkan Disconnect
sulit untuk menarik bagi beberapa orang.
Jason
Bateman adalah
bintang utama dari divisi akting, dengan keberhasilan utama terletak pada
kemampuannya dalam menjadikan karakter yang ia miliki tidak membuat anda
melihat ia sebagai aktor komedi, serta membangun koneksi dari konflik dengan
keluarganya. Riseborough dan Thieriot sanggup
membangun chemistry yang mumpuni, menopang cerita hanya di pundak mereka tanpa
kontribusi besar pemeran lain, hal yang tidak dimiliki Alexander
Skarsgård dan Paula Patton, kerap kali datar, dan
menjadikan kisah yang mereka punya menjadi yang terlemah dibandingkan dua
lainnya.

Overall, Disconnect adalah
film yang cukup memuaskan. Ini bukanlah film yang berhasil menyajikan sebuah
tontonan thriller yang sempurna, namun mampu menghadirkan
sebuah kesempurnaan pada kemampuan ia menyadarkan kembali penontonnya pada
bahaya yang diciptakan teknologi. Cara ia dikemas mungkin tampak biasa, namun
pesan utamanya punya power untuk berhasil tinggal di pikiran anda dalam waktu
lama. Ada sebuah adegan nudity skala kecil, namun film ini
masih sangat layak ditonton orang tua bersama anak mereka, karena ini paket
yang efektif menggambarkan dampak dari cyber crime.